Kolaborasi dan Sinergi BRMP Jambi dan Polbangtan Bogor dalam Pembentukan Brigade Pangan
TANJAB TIMUR - Bertempat di aula Kantor Satker Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rantau Rasau, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, telah dilaksanakan rapat inisiasi pembentukan Brigade Pangan untuk mendukung pelaksanaan program optimasi lahan rawa tahun 2025. Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Jambi dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, yang bertujuan membentuk satuan kerja petani muda dan adaptif teknologi dalam mendukung peningkatan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas pertanian di wilayah lahan rawa (10/07).
Acara dihadiri oleh sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan, antara lain Kasubbag Tata Usaha BRMP Jambi, Hery Nugroho, SP., MP yang mewakili Kepala BRMP Jambi, Direktur Polbangtan Bogor Dr. Yoyon Haryanto, S.ST., MP, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sunarno, SP., M.Si, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas TPH Kab. Tanjab Timur Ediyal, SP, Koordinator Satker BPP Rantau Rasau Betri Murka, SP, Camat Rantau Rasau, para Kepala Desa lingkup Kecamatan Rantau Rasau, Babinsa, perwakilan Polsek, penyuluh pertanian lapangan, serta petani muda calon manajer dan anggota Brigade Pangan.
Dalam rapat ini, telah disepakati pembentukan tiga Brigade Pangan di Kecamatan Rantau Rasau, yaitu: (1) Brigade Pangan gabungan Desa Harapan Makmur dan Desa Marga Mulya dengan luas 244 hektar; (2) Brigade Pangan gabungan Desa Rantau Rasau I dan Desa Karya Bakti seluas 250 hektar; dan (3) Brigade Pangan Desa Bandar Jaya dengan cakupan lahan 200 hektar. Sesuai luasan total optimasi lahan tahun 2025 di kecamatan rantau rasau 694 ha. Kelengkapan administrasi Brigade Pangan ini direncanakan segera dituntaskan dengan bantuan para penyuluh dan Koordinator Satker BPP. Personel yang terpilih merupakan individu pilihan dengan kapasitas dan komitmen kuat untuk menjadi ujung tombak pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan berbasis modernisasi.
Kasubag Tata Usaha BRMP Jambi dalam sambutannya mengatakan bahwa kelembagaan brigade pangan adalah poin penting sebagai ujung tombak peningkatan indeks pertanaman terutama untuk lokasi oplah yang saat ini sedang dilaksanakan konstruksi nya.
Kemudian Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Sunarno, SP., M.Si dalam sambutannya menyoroti masih banyaknya lahan baku sawah (LBS) yang telah beralih fungsi. Beliau juga menekankan adanya peluang besar dengan aktifnya Bulog membeli Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga Rp6.500/kg, yang diharapkan dapat menjadi insentif bagi petani. Namun demikian, pembelian oleh Bulog harus melalui kelembagaan petani seperti koperasi atau Gapoktan. Apabila ketentuan tersebut tidak diikuti, maka pihaknya akan menyampaikan laporan ke kementerian.
Sementara itu, Direktur Polbangtan Bogor, Dr. Yoyon Haryanto, S.ST., MP menekankan bahwa Brigade Pangan harus dikelola oleh petani milenial atau individu yang adaptif terhadap teknologi. Beliau menyampaikan bahwa kehadiran Brigade Pangan adalah untuk mendukung peningkatan indeks pertanaman. Dengan pola tanam berjenjang, Brigade Pangan diharapkan dapat mengisi kekosongan pertanaman dengan kemitraan bersama pemilik lahan. Manajer Brigade Pangan idealnya adalah sosok visioner dan memiliki kemampuan manajerial yang baik untuk mengelola anggota serta petani pemilik lahan. Hibah bantuan untuk masing-masing Brigade Pangan maksimal mencapai Rp3 miliar, dan terdapat peluang tambahan seperti alsintan jika pengelolaan lahan dapat mencapai minimal 150 hektar. Alsintan ini nantinya menjadi modal awal dan alat kerja Brigade Pangan, sehingga penting untuk melibatkan anggota yang mampu mengoperasikannya. Beliau juga menambahkan bahwa lahan tidur di Desa Marga Mulya telah diusulkan untuk dioptimalkan melalui Balai Wilayah Sungai (BWS).
Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan menghasilkan kesepakatan penting untuk membentuk Brigade Pangan di Kecamatan Rantau Rasau. Sinergi antara BRMP Jambi, Polbangtan Bogor, Dinas TPH, serta seluruh elemen desa dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat modernisasi pertanian dan pemberdayaan petani muda sebagai pilar utama swasembada pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.