
BSIP Jambi Dukung Penerapan SNI Produk Nanas Tangkit Baru sebagai Upaya Mencapai Pasar Ekspor
MUARO JAMBI - Kegiatan Bimtek Peningkatan Kualitas Budidaya dan Pasca Panen Nanas Tangkit Baru melalui Penerapan SNI dilaksanakan selama 2 hari yaitu 27-28 Desember 2023. Pada hari pertama tim BSIP Jambi menyampaikan tema pengantar urgensi penerapan standar nanas tangkit baru untuk meningkatkan mutu produk oleh Kasubag TU Yong Farmanta S.P., M.Si, PhD kemudian dilanjutkan dengan materi peningkatan standar penangganan budidaya nanas tangkit baru sesuai GAP (Good Agricultural Practices) yang disampaikan oleh Dr. Desi Hernita., S.P., MP.
Pada hari kedua bimtek dilanjutkan dengan penyampaian materi Penerapan GHP (Good Handling Practices) sebagai upaya perbaikan mutu nanas tangkit baru yang mengacu pada SNI 3166:2009 (28/12). Penguatan substansi bimtek dilakukan melalui metode mini training untuk mendapatkan feed back dari peserta. Seluruh peserta diminta menyampaikan pemikiran original terkait pentingnya standar bagi nanas tangkit baru guna mewujudkan cita-cita nanas tangkit baru mendunia. Secara umum peserta memiliki kesamaan pandangan bahwa perlu dilakukannya peningkatan kualitas nanas tangkit baru dengan berbagai perbaikan yang mengacu pada standar eksisiting dan SOP pendukungnya.
Narasumber dari BSIP Jambi Ir. Desy Nofriati, S.P., M.Si menguatkan bahwa nanas tangkit baru memiliki masa segar yang sangat pendek hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ketidaktepatan dalam penanganan pasca panen sehingga buah mengalami kerusakan mekanis, fisik dan fisilogis. Tingginya kadar air nanas tangkit baru dapat mempercepat kerusakan apabila produk mengalami memar saat panen dan pengangkutan. Sebagaimana hasil penelitian BPTP Jambi tahun 2019 disebutkan kadar air nanas tangkit mencapai 82,26%, hal ini menyebabkan potensi kerusakan akibat memar pada nanas tangkit tinggi, untuk itu sangat penting bagi petani dan pelaku usaha untuk memperbaiki cara penangganan pasca panen nanas tangkit baru sesuai GHP.
Tindak lanjut yang perlu dilaksanakan ke depan adalah perlu adanya partisipasi dari semua pihak untuk memotivasi perbaikan pasca panen nanas tangkit, petani diharapkan mau menerima informasi yang membangun, dan perlu adanya contoh penerapan standar secara simultan dan didukung dengan kelembagaan yang kokoh.