Wamentan RI Kunjungi Tanjung Jabung Barat: Dorong Percepatan Pembangunan Pertanian dan Ekonomi
TANJUNG JABUNG BARAT - Kepala BSIP Jambi Dr. Salwati, S.P., M.Si. mengikuti kegiatan kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi dalam rangka percepatan pembangunan di daerah, Selasa (22/8/2023). Kegiatan diawali dengan mengunjungi pameran produk-produk turunan komoditi pertanian.
Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat M.Ag. pada arahannya dalam temu wicara di Desa Tungkal I mengharapkan agar kunjungan Wamentan memberikan motivasi dan semangat baru bagi pemerintah dan masyarakat Tanjung Jabung Barat dalam meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam khususnya pada sektor pertanian. Bupati menjelaskan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu sektor terpenting dalam pembangunan ekonomi di Tanjung Jabung Barat. Disamping menjadi salah satu kontributor terbesar dalam pembentukan PDRB, juga merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Pada subsektor tanaman pangan, komoditi utama di Tanjung Jabung Barat adalah tanaman padi (sawah dan ladang) yang ditopang oleh luas baku sawah seluas 7.574 ha. Tahun 2022 produksi padi dari luas panen 3.710 ha adalah sebanyak 16.397 ton (10.166 ton beras). Dibandingkan dengan kebutuhan penduduk, dalam 3 tahun terakhir selalu mengalami defisit dan pada tahun 2022 hanya sebagian penduduk yang dapat dipenuhi kebutuhan berasnya dari hasil produksi sendiri. Untuk subsektor peternakan terdapat ternak besar dan unggas yang populasinya berkembang cukup signifikan.
Pada subsektor perkebunan, ada 5 komoditi unggulan yang dikembangkan di Tanjung Jabung Barat yaitu kelapa dalam dengan luas tanam 51.539 ha, pinang seluas 13.645 ha, kopi liberika 2.869 ha, kelapa sawit 75.997 ha dan karet 7.388 ha. Kelapa dalam, pinang dan kopi berjenis liberika merupakan komoditi perkebunan spesifik yang tumbuh baik di wilayah hilir (dataran rendah) dengan topografi tanah rawa dan gambut.
Banyak kendala dan masalah mendasar yang saat ini dihadapi, antara lain di sektor tanaman pangan terjadi alih fungsi lahan persawahan menjadi lahan perkebunan (kelapa sawit) dengan alasan nilai tukar yang lebih baik. Upaya Pemda mengatasi masalah ini adalah dengan menetapkan Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), namun Bupati mengungkapkan masih perlu formulasi yang tepat dalam implementasinya.
Pada subsektor perkebunan masalah utama yang dihadapi saat ini adalah terjadinya penurunan harga yang sangat tajam dalam 2 tahun terakhir khususnya pada komoditi kelapa dalam dan pinang. Di tingkat petani harga kelapa dalam hanya berkisar Rp.1.000/butir sehingga margin keuntungan yang diperoleh sangat kecil. Harga pinang kering hanya mampu dijual petani pada harga Rp3.000-5.000/kg, yang mana sebelumnya pernah mencapai di atas Rp.20.000/kg. Akibatnya banyak petani yang tidak memanen pinangnya lagi karena dianggap biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang diperoleh.
Rendahnya harga jual komoditi perkebunan tersebut berdampak serius pada penurunan daya beli petani. Bupati berharap persoalan ini dapat dikaji dan mendapat perhatian secara nasional sehingga dapat diterbitkan regulasi dan kebijakan sebagai solusi terhadap persoalan yang dihadapi. Gubernur Jambi yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik H. Husairi, S.IP., M.E. menyampaikan bahwa permasalahan yang disampaikan Bupati Tanjung Jabung Barat juga merupakan permasalahan masyarakat Provinsi Jambi yang diharapkan dapat diatasi bersama dengan Kementan.
Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mengharapkan masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan program-program Kementan melalui unit-unit eselon di bawahnya dengan baik. Kementan juga bekerja sama dengan Kementerian BUMN antara lain dengan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pupuk dan ID FOOD untuk pengembangan UMKM. Dalam mengatasi fluktuasi harga komoditi, masyarakat diharapkan dapat lebih mengenal produk-produk hilirisasi yang bisa memberikan nilai tambah.
Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan di sektor pertanian dengan solusi yang dapat diterapkan di daerah. Diantaranya dalam menghadapi El Nino diberikan lebih banyak pompa, pembangunan sumur, dll. Selain itu dapat dilakukan subsidi silang, yaitu kebutuhan pangan di kabupaten yang mengalami kekeringan ekstrim disubsidi dari kabupaten lain yang surplus.
Saat ini bantuan yang diberikan diarahkan sebagai investasi yang akan terus ditindaklanjuti sehingga tidak disia-siakan oleh masyarakat ataupun terjadi mangkrak. Gapoktan diharapkan benar-benar selektif dalam memilih poktan dan anggotanya sehingga secara fisik benar-benar aktif di lapangan. Wamentan yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat maka pembangunan pertanian dapat tercapai.
Dalam kesempatan ini, Wamentan menyerahkan bantuan Kementan untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat T.A. 2023 yang diterima oleh Bupati. Bantuan yang diberikan antara lain benih padi hibrida, benih padi biofortifikasi nutrizink, benih kacang kedelai, pompa air, traktor roda 2 dan handsprayer.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Riau, Ketua DPRD dan Forkopimda Kabupaten Tanjung Jabung Barat, OPD Provinsi Jambi, dan instansi vertikal Kementerian Pertanian. Dari BSIP Jambi dihadiri oleh Kepala Balai, Kasubbag. Tata Usaha dan Sub Koordinator KSPP. (PS)