
Satgas Swasembada Pangan BRMP Jambi Melaksanakan Pengawalan Tanam di Kota Sungai Penuh
KOTA SUNGAI PENUH - Salah satu komponen penting dalam mencapai Swasembada Pangan adanya sinergisitas antara pemangku kepentingan stakeholder terkait untuk bersama-sama memenuhi capaian yang sudah di tetapkan.
Pj Satgas swasembada pangan BRMP Jambi Dr. Salwati, SP., M.Si bersama LO Kota Sungai Penuh Dr. Endi Putra, SP ,M.Si. turun langsung lakukan pengawalan dan pendampingan terkait rangka percepatan swasembada pangan di Kota Sungai Penuh pada Kamis (08/05/20205) bertempat di dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kota Sungai Penuh. Pertemuan ini di hadiri juga Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kepala Bidang PSP dan Petugas SP, dalam diskusi ini Kepala BRMP Jambi menyampaikan untuk bersama-sama mencapai LTT bulan Mei dengan meminimalisir kendala yang ada di lapangan, terutama di lahan Oplah terkait ketersedian benih, dolomit dan tak kalah penting untuk berhati-hati dengan perubahan iklim kekeringan yang sudah mulai melanda beberapa daerah lainya. Seandai itu terjadi untuk segara tanggap memfaatkan pompa yang sudah di salurkan.
Lebih lanjut Salwati, menyampaikan terkait LTT untuk dapat di sinkronkan Antara laporan Kota Sungai Penuh dengan Laporan PJ Satgas Swasembada Kota Sungai Penuh sehingga tidak terjadi selisih.
Target LTT hingga akhir Mei yang diperoleh dari Laporan Penyuluh lapangan baik itu Reguler, Oplah 2024 dan Oplah 2025 sudah on the Track namun, beberapa kendala yang ditemukan di Lapangan memerlukan perhatian khusus terutama benih Oplah 2024 seluas 553 Ha yang belum datang dan harus terus dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait sehingga tergeti 743 Ha yang tersebar pada 8 wilayah Kecamatan akan tercapai di akhir Mei.
Untuk SID dari usulan 2025 seluas 806 Ha sudah dilakukan FGD untuk menyampaikan hasil yang dapat di tindak-lanjut untuk dilakukan konstruksi seluas 514 Ha.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan di lokasi Oplah 2024 dan lokasi hasil SiD Oplah 2025. OpLah 2024 masih ada lokasi tergenang air di Desa Koto Pudung dan Desa Lawang Agung. Semoga dalam waktu dekat air bisa surut dan petani bisa segera tanam mengingat MT 2 akan berakhir di bulan Mei ini.