BSIP Jambi Gelar Bimtek Good Handling Practices (GHP) Perbenihan Padi
MUARO JAMBI - Benih merupakan instrumen pertanian terpenting yang harus terjamin mutunya. Pada rangkaian Bimbingan Teknis Perbenihan Padi BSIP Jambi kedua kali ini fokus pada GHP perbenihan padi. Harapan dari pelaksanaan bimtek ini, bagaimana supaya benih yang dihasilkan oleh petani di Kecamatan Kumpeh Ulu, khususnya Desa Pudak ini bermutu dan berdaya saing. Begitu sambutan dan arahan yang diberikan oleh Kepala BSIP Jambi Dr. Salwati, S.P., M.Si pada pembukaan Bimtek Perbenihan Padi, Kamis, 7 September 2023 di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Muaro Jambi.
Peserta pada Bimtek Perbenihan padi ini berjumlah 50 orang terdiri dari Pengawas Benih Tanaman (PBT) Muaro Jambi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kumpeh Ulu dan petani padi di Desa Pudak. Peserta ini merupakan peserta yang sama dengan Bimtek Perbenihan Padi sebelumnya yang bertemakan Good Agricultural Practices (GAP) Perbenihan Padi. Tujuan dari bimtek GHP ini agar dapat meningkatkan kemampuan petani penangkar dalam hal manajemen GHP komoditas padi, memberi pemahaman mengenai kebijakan pemerintah dalam mendukung GHP dan meningkatkan kemampuan peserta dalam melaksanakan pasca panen padi secara baik dan benar sehingga kehilangan dan kerusakan hasil dapat diminimalisasi, proses pasca panen yang dilaksanakan menjadi efektif dan efisien.
Materi yang disampaikan mendukung tujuan Bimtek GHP ini adalah:
1. Dinamika Kelompok dikoordinatori oleh Jainal Abidin Hutagaol, SP. (Penyuluh Pertanian Madya BSIP Jambi;
2. SNI Perbenihan Padi yang disampaikan oleh Hery Nugroho, S.P., M.P. (PBT Muda BSIP Jambi);
3. Good Handling Practices (GHP) Komoditi Padi disampaikan oleh Desy Nofriati. S.P., M.Si (PMHP Muda BSIP Jambi). Sebelum memasuki pemaparan materi dilaksanakan bimbingan teknis penguatan skills operator combine harvester dan penghitungan susut cecer di lokasi perbenihan padi BSIP Jambi.
Beberapa respon, solusi dari permasalahan yang dihadapi di lapangan juga disampaikan petani, PBT Muaro Jambi dan penyuluh pertanian diantaranya waktu penjemuran terbaik adalah dari pagi hingga kira-kira jam 11.00 WIB. Lewat dari jam ini sebaiknya tidak dilakukan atau ditutup hingga pukul 15.00 WIB baru bisa dibuka lagi. Bimtek ini sangat berguna bagi penyuluh dan petani, ada beberapa hal yang tidak dianggap penting oleh petani, seperti ceceran benih yang kalau diperhitungkan sebenarnya akan merugikan petani. Semoga dengan bimtek ini petani tergugah untuk mengurangi susut cecer ini.
Selanjutnya akan dilaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai tindak lanjut dari kegiatan bimtek perbenihan padi. Diharapkan petani peserta bimtek sudah melaksanakan dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya. (DSG)