
BSIP Jambi dan Ditjen TP Tinjau Lokasi Optimasi Lahan/Oplah dan Pompanisasi di Muaro Jambi
MUARO JAMBI - Tim Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jambi bersama Ditjen TP Kementan melaksanakan pengecekan lahan dalam rangka kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Pompanisasi di Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (21/3)
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Muaro Jambi, Paruhuman Lubis sekitar 90% areal pertanaman padi di wilayah tersebut telah terkena dampak banjir. Paruhuman berharap agar bantuan yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan. Saat ini, varietas padi yang umum digunakan di Muaro Jambi adalah Inpara 3, namun stok benih yang tersedia jauh dari mencukupi. Dari kebutuhan sekitar 100 ton, stok hanya mencapai 20 ton.
Terkait pompanisasi, salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah ketidakmampuan petani untuk memasok bahan bakar solar untuk pompa air, sehingga bantuan dari pemerintah sangat dibutuhkan.
Pengecekan lahan dilakukan secara langsung oleh tim BSIP dan Ditjen Tanaman Pangan didampingi oleh tim Dinas TPH Muaro Jambi, Danramil, Babinsa, dan Penyuluh Pertanian. Lokasi pertama berada di Desa Berembang Kecamatan Sekernan yang saat ini masih tergenang banjir. Ketua Gapoktan Aur Gading M. Fauzi menyampaikan bahwa areal pertanaman padi di lokasi ini seluas 60 Ha yang dikelola oleh 4 kelompok tani (Bungo Tanjung, Bungo Kenangan, Mitra, dan Sumber Makmur). Penanaman padi diperkirakan baru dapat dilaksanakan pada April/Mei, setelah banjir surut. Bantuan yang diperlukan antara lain benih padi inpara 3 sebanyak 30 kg/ha, pembuatan gorong-gorong dan rehab pintu air.
Selanjutnya kunjungan dilaksanakan ke Desa Pudak, Kec. Kumpeh Ulu, pada lahan Kelompok Tani Poktan Jaya seluas 25 ha. Pertanaman padi hanya dilaksanakan sekali setahun (IP100) saat kondisi kering. Kondisi saat ini terdapat sumur bor dangkal dengan dukungan pompa kecil untuk mengairi sekitar 5 ha lahan. Bantuan yang dibutuhkan antara lain pompa dan sumur dangkal/bor untuk pengairan di lokasi.
Lokasi terakhir berada di Desa Sungai Terap Kec. Kumpeh Ulu yang juga terdampak banjir. Satu hamparan di lokasi ini terdiri dari 3 kelompok tani yaitu Kelompok Tani Usaha Bersama seluas 15,25 ha dengan Ketua Sabaini A.R. yang yang juga menjadi Ketua Gapoktan dan ikut mendampingi tim ke lapangan. Kelompok Tani Maju Bersama (Ketua Junaidi ) seluas 13 ha dengan dan Kelompok Tani Jaya Bersama (Ketua Daiman) seluas 16 ha. Kemudian terdapat juga hamparan terpisah milik Kelompok Tani Semubuk Mandiri Jaya (Ketua Jhoni) seluas 26 ha.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan berita acara mengenai kondisi di lapangan saat ini sebagai langkah awal untuk menyusun rencana aksi yang lebih konkret dalam mendukung petani Muaro Jambi menghadapi tantangan ini. (DN, PS)