
BRMP Jambi Lakukan Monitoring Penggunaan Pompa pada Lahan Minim Ketersediaan Air
KOTA JAMBI - Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Jambi melakukan monitoring pemanfaatan pompa air pada lokasi LTT tanaman padi di Kecamatan Pelayangan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan ketersediaan air cukup untuk pertumbuhan tanaman dan mengurangi resiko kegagalan panen.
Tim Swasembada pangan Kota Jambi, Jainal Abidin H, SP dan Widya Sari Murni, didampingi Koordinator BPP dan PPL Kec. Pelayangan pada Kamis (24/7) melakukan kunjungan ke lokasi yang mulai terdampak kekeringan di Kecamatan Pelayangan, yang mulai terlihat kekeringan. Untuk mengatasi hal ini, harus memaksimalkan penggunaan pompa air untuk mengatasi kekurangan air pada areal pertanaman padi. Ada 4 unit bantuan pompanisasi APBN pusat tahun 2024 yaitu di Kel.Tahtul Yaman 3 unit dan Kel. Tanjung Johor 1unit.
Hasil pengecekan salah satu pompa di Kel. Mudung Laut pengadaan bantuan APBN tahun 2021 adalah mesin dengan kapasitas 4 inchi, dapat hidup dan berfungsi normal, selang isap dan selang buang tidak ada yg bocor dan dapat dioperasikan dengan baik. Dikatakan Abrianto bahwa yang menjadi kendala adalah sumber debit air yg terus menurun akibat kemarau, sehingga air yg mau dipompa kering. Ditambahkannya juga untuk mengatasinya dia juga membuat embung di dekat lahan sawah, sebagai tempat pengambilan air untuk dipompa ke lahan sawah yg kering dan membutuhkan air.
Dalam percepatan LTT, tim swasembada pangan juga turun ke lapangan ke salah satu Poktan di Kel. Mudung Laut untuk mendorong petani untuk melakukan percepatan tanam. Mengingat sumber air yg masih ada, dan lahat sawah yg masih bisa ditanami, bibit juga ada, supaya petani mempercepat tanam mengingat musim kemarau sudah datang. Prakiraan BMKG bulan Juli dan Agustus 2025 provinsi Jambi rata2 curah hujan 150 mm per bulan dan masih ada bulan basah, hal ini dapat membantu kebutuhan air bagi tanaman padi untuk dapat tumbuh dengan baik