BPSIP Jambi Gelar Sosialisasi Pembentukan Brigade Pangan Secara Daring
KOTA JAMBI – Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jambi menggelar sosialisasi pembentukan brigade pangan secara daring pada Senin (21/10). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BPSIP Jambi Dr. Salwati, S.P., M.Si., Ditlin Hortikultura, Kabid Tanaman Pangan/Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan Kabupaten/Kota, koordinator penyuluh, dan penyuluh pertanian kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
Dalam arahannya, Salwati menyampaikan bahwa BPSIP Jambi telah menunjuk koordinator wilayah di setiap kabupaten untuk mewakili BPSIP dalam hal informasi, diskusi, dan realisasi program-program Kementerian Pertanian. "Koordinator wilayah atau Liaison Officer (LO) yang telah ditunjuk sejak awal tahun 2024 ini memiliki tanggung jawab menjaring informasi, melakukan diskusi, dan bila perlu kunjungan lapang di kabupaten/kota yang menjadi wilayah tanggung jawabnya," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini sudah berjalan program Perluasan Areal Tanam (PAT) di lahan optimasi lahan rawa (Oplah), yang mencakup kegiatan seperti SID, konstruksi, olah tanah, dan pertanaman. Meskipun target penyelesaian program Oplah pada September 2024, beberapa daerah masih melanjutkan kegiatan tanam karena faktor musim dan kebiasaan petani setempat. "BPSIP Jambi tetap bertanggung jawab untuk melaporkan data tanam di lokasi Oplah," lanjutnya.
Dr. Salwati juga memperkenalkan program baru Kementerian Pertanian, yaitu program pertanian modern, yang akan diterapkan di lahan Oplah. "Brigade pangan akan memainkan peran penting dalam program ini," tegasnya. Brigade pangan ini difokuskan pada petani milenial yang akan dikerahkan di lokasi-lokasi Oplah. Nantinya, brigade ini akan membantu percepatan implementasi pertanian modern.
Ketua Tim Kerja DSIP Jambi, Hery Nugroho, S.P., M.P., memaparkan bahwa target pembentukan brigade pangan di Provinsi Jambi mencapai 74 brigade. "Saat ini, laporan yang masuk baru mencapai 36 brigade," jelas Hery. Setiap brigade akan terdiri dari 15 petani milenial yang akan mengelola lahan seluas 200 ha. Milenial yang terlibat harus memenuhi kriteria usia di bawah 39 tahun, jujur, pantang menyerah, mempunyai jiwa entrepreneurship, berkomitmen melakukan kemitraan minimal 5 tahun, meningkatkan provitas dan indeks pertanaman (IP).
Ditlin Hortikultura Budi turut menyampaikan apresiasi kepada BPSIP Jambi dan pihak kabupaten/kota atas komitmen dan semangatnya dalam mempercepat pembentukan brigade pangan. "Pertanian modern melalui brigade pangan ini akan menjadi pijakan bagi pembangunan pertanian kita ke depan," katanya. Budi berharap agar target pembentukan brigade pangan dapat tercapai sesuai tenggat waktu yang diberikan.
Rapat ini menegaskan komitmen BPSIP Jambi dalam mengakseleasi implementasi program pertanian modern melalui pembentukan brigade pangan, dengan harapan dapat memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas, indeks pertanaman dan keberlanjutan pertanian di Provinsi Jambi.