Bimtek Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian di Rimbo Bujang Tebo
TEBO - Hari ke-3 kegiatan bimbingan teknis penerapan standar instrumen pertanian komoditas tanaman pangan hortikultura dan perkebunan dilaksanakan di Balai Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo memiliki potensi pengembangan tanaman Perkebunan. Komoditas yang diusahakan petani sebagian besar adalah karet dan kelapa sawit. Tanaman hortikultura diusahakan melalui pemanfaatan pekarangan oleh kelompok wanita tani (KWT). Tentunya, kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan pada 19 Oktober 2023 tepat sasaran.
Bimtek dihadiri oleh peserta lebih dari 50 orang yang berasal kelompok tani (KT), Kelompok Wanita Tani (KWT), dari Desa Tirta Kencana dan Makmur Kencana Kecamatan Rimbo Bujang
Anggota DPR RI Komisi IV, M.R. Ihsan Yunus, ME.,Con dalam sambutannya menjabarkan pengembangan kawasan perkebunan perlu didukung dengan perencanaan melalui program yang dibiayai APBN. Karenanya perlu komunikasi dan kerjasama yang baik dari pelaku usahatani dan juga stakeholder. Administrasi yang ditertibkan mulai dari penetapan calon petani calon lokasi (CPCL), proposal sehingga program yang akan di perjuangkan melalui komisi IV berkesinambungan dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala BSIP Jambi, Dr. Salwati,SP.,M.Si dalam sambutannya mengurai tugas dan fungsi BSIP Jambi mendiseminasikan standar instrumen pertanian dalam rangka meningkatkan produk dan daya saing mutu produk.
Narasumber pada kegiatan bimtek ini adalah kepala bidang tanaman pangan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan, Nanang Suyanto, S.ST yang menyampaikan materi pentingnya tanaman sela diantara replanting sawit, pemanfaatan pekarangan oleh KWT.
Narasumber lainnya, Dr. Yong Farmanta, SP.,MP memaparkan pentingnya Good Agricultiral Practices (GAP) Kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga panen. Dr. Lutfi Izhar, SP., M.Sc juga memaparkan produksi karet dapat ditingkatkan dengan cara budidaya tanaman karet yang baik.
Selama diskusi berlangsung, banyak mengupas secara detail terkait pola tanam tanaman sela diantara kelapa sawit, perlunya integrasi Sapi-Sawit, pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan tandan kosong sawit serta pemupukan sesuai fase umur tanaman.
Semoga dengan adanya bimbingan teknis yang di selenggarakan BSIP Jambi melalui kerjasama DPR RI Komisi IV dengan Kementerian Pertanian menjadi upaya dalam meningkatkan produksi tanaman dan kesejahteraan petani. (LI dan WSM)